Banner Atas

Pekanbaru

22 Tahun Mengabdi, Guru di Pekanbaru Gagal Sertifikasi

Metropolis Jumat, 10 Januari 2025 - 14:35 WIB
22 Tahun Mengabdi, Guru di Pekanbaru Gagal Sertifikasi

PEKANBARU (DPPR) - Beredar dengan viral surat terbuka dari seorang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 181 Pekanbaru, yaitu Nursidah berusia 57 tahun yang mengaku, telah mengabdikan diri selama 22 tahun di sekolah tersebut. Surat terbuka ada masuk dalam group PWI Riau.

Surat terbuka itu dikirim langsung seorang wartawan di dalam group PWI Riau, dengan penjelasan kalau Nursidah seorang guru di SDN 181 Panam, Jalan Kubang Raya, Gang Hijrah, Pekanbaru tersebut telah mengabdi selama 22 tahunan, namun dikarena belum sarjana, maka tidak dapat sertifikasi.

Namun, diketahu Nursidah tetap semangat mendidik anak didik yang generasi muda di sekolah tersebut, walau itu akan perjalanan kariernya tidak mudah. Karena hingga saat ini, dengan masa pensiun yang tinggal tiga tahun lagi, ia harus menerima kenyataanya pahit karena gagal mendapatkan sertifikasi guru sebagaimana itu diharapkanya.

Program sertifikasi guru, bertujuan untuk hal dapat meningkatkan kompetensi dan kesejahteraanya tenaga pendidik. Namun, menjadi tantangan besar bagi Nursidah. Ia tidak memenuhi syarat sertifikasi dikarena hingga saat ini belum bisa menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1), sebagai itu syarat yang ditetapkan untuk hal tersebut.

“Saya juga sudah mencoba berjuang. Tapi, memang sulit ini untuk melanjutkan kuliah sambil mengajar. Mungkin faktor usia, dan bisa kemampuan berpikir yang sudah tidak sekuat dulu. Ditambah hal waktu dan biaya, menjadi kendala besar bagi saya,” ungkap Nursidah dengan penuh keikhlasan.

Gagal untuk mendapatkan sertifikasi, yang berarti kehilangannya tambahan tunjangan sebagaimana mestinya. Tapi hal semangat Nursidah dalam mendidik murid-muridnya tetap tak tergoyahkan. Selama dua dekade lebih, dia dikenal sebagai guru berdedikasi meski menghadapi berbagai keterbatasan. Karena baginya, yaitu kebahagiaan adalah melihat anak-anak berhasil. Itu yang lebih berharga daripada apa pun.

Dikesempatan itu, Nursidah mengatakan, dia berharap pemerintah dan pihak terkait memberikan solusi bagi guru-guru senior menghadapi kendala administratif seperti dirinya. “Semoga ada kebijakan yang lebih fleksibel, agar guru-guru yang sudah lama mengabdi tidak ada merasa dipinggirkan,” harapnya seperti hal yang dialaminya.

Nursidah juga dalam ini, menggantungkan harapan pada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pendidikan. Dia berharap agar memberikan perhatian khusus kepada guru senior seperti dirinya, sehingga dapat lulus sertifikasi pada tahun 2025. Ia juga ungkap rasa syukurnya atas segala dukungan yang mungkin diberikan pihak membantu. (Eka/net)

EKA
Editor :Eka