Banner Atas

Nasional

Kemendikdasmen Luncurkan Rumah Pendidikan untuk Siswa dan Guru, Simak Manfaatnya

Nasional Selasa, 28 Januari 2025 - 08:00 WIB
Kemendikdasmen Luncurkan Rumah Pendidikan untuk Siswa dan Guru, Simak Manfaatnya

NASIONAL (DPPR) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), baru saja merilis tahap awal (versi beta) portal Rumah Pendidikan. Platform ini dirancang sebagai layanan terintegrasi yang menjadi pusat kolaborasi dan inovasi teknologi pendidikan, dinamakan Ruang Inovasi Rumah Pendidikan.

Peluncuran ini mendukung Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo, terutama misi keempat yang menitikberatkan pada penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan teknologi.

Selain itu, inisiatif ini juga sejalan dengan misi ketujuh Asta Cita, yaitu reformasi birokrasi dan transparansi dalam sektor pendidikan. Transformasi Digital melalui Rumah Pendidikan diharapkan dapat meningkatkan literasi digital, efektivitas pembelajaran berbasis teknologi, serta efisiensi pengelolaan sistem pendidikan.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menekankan bahwa peluncuran ini menjadi langkah besar dalam transformasi pendidikan di Indonesia.

“Kami berharap inisiatif ini menjadi tonggak penting menuju sistem pendidikan inovatif, selaras dengan program Asta Cita dan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya saat acara peresmian di Kantor Pusdatin, Tangerang Selatan, Selasa 21 Januari 2025.

Apresiasi juga datang dari Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, yang menyebut bahwa peluncuran Rumah Pendidikan mencerminkan modernisasi dan inklusivitas dalam dunia  pendidikan.

“Saya kagum dengan platform ini yang sangat partisipatif. Semoga inisiatif ini terus berlanjut dan memberi manfaat besar bagi pendidikan di Indonesia,” ungkap Hetifah.

Nilai dan Manfaatnya Portal Rumah Pendidikan

Rumah Pendidikan mengadopsi nilai-nilai RAMAH, yaitu Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis.

Platform ini tidak menggantikan layanan pendidikan digital yang sudah ada, melainkan mengintegrasikannya untuk menghindari duplikasi dan meningkatkan efisiensi.

Versi beta dari aplikasi ini sudah dapat diakses melalui laman rumah.pendidikan.go.id dan diunduh di Play Store untuk pengguna Android. Untuk pengguna iOS, aplikasi masih dalam tahap pengembangan.

Suharti menjelaskan bahwa integrasi ini bertujuan untuk meminimalkan tumpang tindih informasi dan layanan digital, sehingga pengguna dapat memanfaatkan fitur yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Peluncuran ini juga merupakan bagian dari roadmap pengembangan Rumah Pendidikan yang terbagi ke dalam tiga fase:
1. Tahun 2025: Integrasi lebih dari 950 aplikasi pendidikan menjadi portal informasi dengan fokus pada Ruang GTK, Murid, Sekolah, dan Bahasa.
2. Tahun 2026-2027: Penguatan ekosistem digital melalui teknologi API dan interoperabilitas data untuk mendukung kolaborasi.
3. Tahun 2028-2029: Implementasi layanan penuh, termasuk otomatisasi dokumen administratif dan layanan berbasis personalisasi.

Peningkatan Berkelanjutan Kepala Pusdatin, Yudhistira Nugraha, menyatakan bahwa Rumah Pendidikan akan terus diperbarui setiap tahun.

“Kami akan fokus pada peningkatan kualitas layanan digital, infrastruktur, dan kolaborasi antar direktorat di Kemendikdasmen agar seluruh fitur di portal ini bermanfaat secara berkelanjutan,” jelas Yudhistira.

Dia juga menambahkan bahwa layanan digital yang telah terbukti efektif tidak akan dihapus, melainkan diintegrasikan ke dalam Rumah Pendidikan untuk menyempurnakan pengalaman pengguna.

Efisiensi dan Kemudahan Akses Dengan mengintegrasikan layanan yang sebelumnya tersebar dalam lebih dari 986 aplikasi menjadi 8 Ruang utama, Rumah Pendidikan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas sistem.

Guru, kepala sekolah, operator sekolah, dan dinas pendidikan kini tidak perlu lagi menggunakan banyak aplikasi berbeda, sehingga beban administratif dapat berkurang.

Fokus utama pun dapat diarahkan pada proses pembelajaran.

Selain itu, platform ini juga dirancang untuk mendukung efisiensi anggaran. Dengan konsolidasi teknologi di tingkat pusat dan daerah, penghematan biaya hingga 60% diharapkan dapat dicapai. Pelaksanaan kegiatan seperti pelatihan, pengembangan kompetensi, dan perencanaan sekolah juga menjadi lebih efisien berkat integrasi ini.

Kolaborasi Aktor Pendidikan Rumah Pendidikan membuka ruang kolaborasi bagi berbagai pihak, termasuk guru, kepala sekolah, dinas pendidikan, mitra teknologi, dan masyarakat.

Guru dan tenaga kependidikan diundang untuk memberikan masukan demi penyempurnaan fitur, sementara mitra teknologi diharapkan dapat menyediakan konten pembelajaran interaktif yang relevan.

Dinas pendidikan, baik pusat maupun daerah, juga diajak untuk memanfaatkan platform ini dalam perencanaan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Hetifah Sjaifudian menegaskan dukungannya terhadap inisiatif ini.

“Kami akan terus mengawal kebijakan pendidikan agar Rumah Pendidikan semakin RAMAH dan memberikan manfaat nyata. Kolaborasi semua pihak adalah kunci untuk memajukan pendidikan Indonesia,” ujarnya.

Fitur Utama Rumah Pendidikan

1. Akses Offline untuk Daerah 3T: Aplikasi ini dirancang untuk mendukung pembelajaran di daerah tertinggal, terluar, dan terdalam (3T) dengan fitur akses offline.
2. Integrasi Layanan Digital: Berbagai layanan digital pendidikan dari semua jenjang kini terintegrasi untuk menciptakan ekosistem yang inklusif dan efisien.
3. Roadmap Transformasi Digital: Pengembangan Rumah Pendidikan dilakukan secara bertahap dengan tujuan akhir berupa layanan penuh yang otomatis dan personalisasi pada tahun 2029.

Sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045, Rumah Pendidikan diharapkan dapat menjadi ekosistem pendidikan digital yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan.

Peluncuran ini menandai langkah besar dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih baik untuk seluruh rakyat Indonesia. (Eka)

EKA
Editor :Eka