Rakernas Dewan Pendidikan se-Indonesia, Prof Junaidi Paparkan Bosda Afirmasi di Riau
BALIKPAPAN (DPPR) - Sempena Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Dewan Pendidikan (Dewandik) se-Indonesia 2024 yang dihelat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ketua Dewan Pendidikan (Dewandik) Riau Prof Dr Junaidi SS Mhum PhD memaparkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Afirmasi yang digagas Pemprov Riau. Program yang dimulai 2024 ini, dianggap bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi anak putus sekolah dan bisa melanjutkan ke jenjang SMA dan SMK.
Diketahui, terbatasnya jumlah sekolah negeri setingkat SMA dan SMK di Riau, khususnya Kota Pekanbaru sudah persoalan setiap tahunya. Banyak siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri, memiliki untuk tidak sekolah.
‘’Ini menjadi salah satu solusi. Di tengah terbatasnya kuota PPDB untuk sekolah negeri menimbulkan persoalan. Jika tidak ada solusi, maka siswa bisa putus sekolah, sebab mahalnya biaya sekolah swasta. Namun, di lain sisi sekolah swasta banyak yang kekurangan siswa. Jadi, Pemprov Riau, membuat aturan bahwa, jika tidak lulus sekoah negeri, silakan mendaftar di sekolah swasta yang ditentukan oleh zonasi Dinas Pendidikan Riau. Biaya sekolahnya dibantu,’’ katanya dihadapan 15 perwakilan provinsi dan kabupaten se-Indonesia.
Tahun 2024 ini, Disdik Riau memulai dengan menetapkan 13 SMA dan 37 SMK Swasta sebagai penerima Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Afirmasi untuk calon siswa kurang mampu.
Sedikitnya 2.438 calon siswa bisa diterima melalui Jalur Afirmasi. Pemprov Riau telah menyiapkan anggaran lebih kurang Rp3,9 miliar untuk biaya sekolah calon siswa gratis sampai tamat.
‘’Bosda Afirmasi untuk sekolah sekolah swasta. Penerima adalah siswa-siswa yang tidak mampu yang bersekolah di swasta dan sekolah negeri. Dibantu oleh Pemprov Riau melalui dinas pendidikan,’’ ucap Junaidi.
Sebagai Ketua Dewandik Riau, Prof Junaidi sangat mendukung program Bosda Afirmasi dari Pemprov Riau ini. Menurut dia, program tersebut sangat baik dalam membantu anak-anak Riau yang tidak mampu.
‘’Artinya anak-anak yang sekolah di swasta dan SMA negeri sama sama dibantu oleh pemerintah. Kita bersyukur penerimaan siswa tahun 2024 lalu bisa, ini, Bosda Afirmasi bisa segera dilaksanakan,’’ ujarnya lagi.
Dalam evaluasi Dewandik Riau, daya tampung SMA/SMK negeri di Riau hanya mampu menampung 92.965 siswa atau 76,53 persen dari tamatan SMP sederajat sebanyak 121.475 siswa.
‘’Pj Gubernur Riau merespon cepat, mengeluarkan kebijakan berupa Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Afirmasi. Kebijakan ini berupa bantuan ke sekolah swasta baik SMA maupun SMK,’’ sambung Junaidi yang juga Rektor Unilak ini.
Rakernas Dewan Pendidikan se-Indonesia ini memang mencari solusi terhadap berbagai persolan pendidikan di tanah air. Dewandik Riau hadir delapan utusan yaitu Prof Junaidi, Syahruddin, Syamsuardi, Martius Busti, Fauzan, Khaidir Akmalmas, Saut Maruli Tua Manik dan Fithriady Syam. Penyampaian Prof Junaidi ini juga mendapat perhatian banyak pihak. Dan ada beberapa daerah yang akan mencoba mengusulkan hal tersebut kepala daeah masing-masing. Baik di tingkat provinsi, maupun kabupaten dan kota. (FS)