Ajang Roboschool PCR, Siswa SMAN 16 Pekanbaru Raih Juara 1 dan 3

PEKANBARU (DPPR) - Duta-duta siswa SMAN 16 Pekanbaru berhasil meraih prestasi gemilang di ajang Roboschool yang diselenggarakan Politeknik Caltex Riau, Sabtu (30/11/2024). Siswa siswi hebat ini merebut juara 1 dan 3 dalam kompetisi robotika antarpelajar tersebut.
Mereka adalah Bintang Ahmad Nulfazi, Joshua Shan Antony, Muhammad Iqsan, Afdalano Dimitri, Matthew Leonard Hutabarat, Dzaky Aditya Wardana, M Alfian Deni Saputra, Ridwan, Naila Triani, Annisa Jehan Syahreza, Syavira Nabila Putri, Deswita Pratiwi Br Lubis, Selviana Mahendra, Siti Nur Anisa, Kesya Aulia, dan Miftahul Risky Putri. Guru pembinanya Andi Saputra.
Baca Juga : Disdikbud Dumai dan Mitra Kolaborasi Wujudkan IKM
Kompetisi ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan di bidang robotika dan teknologi di kalangan pelajar. Juga untuk mendorong minat dan kreativitas siswa dalam bidang teknologi.
“Alhamdulillah. Selamat kepada ananda semua dan terima kasih kepada guru pembina. Teruslah berkarya untuk pendidikan yang lebih maju,” ujar Dr Hj Nurhafni MPd selaku Kepala SMAN 16 Pekanbaru, gembira.
Dewan Pendidikan Riau
Perwakilan siswa SMAN 16 Pekanbaru menunjukkan keterampilan dan inovasi tinggi dalam merancang dan mengoperasikan robot-robot karya mereka. Mereka mampu bersaing dengan peserta lain dari berbagai sekolah di Pekanbaru.
“Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi sekolah dan membuktikan kualitas pendidikan yang diberikan di SMAN 16 Pekanbaru,” lanjut Nurhafni.
Diungkap Kepsek lagi, SMAN 16 Pekanbaru sudah saatnya mentransformasi pendidikan yang unggul dalam meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan. Tidak hanya di lingkungan sendiri tapi jgua di Indonesia terus menggeliat melalui langkah-langkah transformatif yang holistik.
“Kita terus berbenah dan fokus utama pada inovasi kurikulum, pemberdayaan guru, peningkatan SDM dan integrasi teknologi di ruang kelas menjadi pilar-pilar utama dalam upaya memastikan setiap individu memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas,” jelasnya.
“Alhamdulillah, kita menempatkan kebutuhan peserta didik sebagai prioritas, menjadi landasan esensial bagi transformasi pendidikan. Melalui pendekatan ini, sekolah dan pendidik dapat sepenuhnya menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan siswa,” ujar Kepsek mengakhiri.(fsy)