Multi Prestasi dan Talenta, Dewandik Riau Kunjungi SLBN Pembina Pekanbaru
PEKANBARU (DPPR) – Dikenal sebagai Sekolah Luar Biasa (SLB) yang memiliki segudang prestasi dan memiliki siswa-siswa bertalenta, Dewan Pendidikan (Dewandik) Provinsi Riau beranjangsana ke SLB Negeri Pembina Pekanbaru di Jalan Segar 46, Rejosari, Tenayan Raya. (29/10/2024).
Ratusan siswa menunjukan kreatifitas mereka, sementara itu anggota Dewandik Riau H Khadir Akmalmas SH dan H Fithriady Syam SSi, terlihat membaur dan larut dalam kegiatan di lapangan sekolah ini. Kehadiran Dewandik Riau disambut oleh Kepsek Moelya Eko Suseno Skom MTI MPd, juga ada Wakil Kepsek Kesiswaan Yatmiati SPd, Waka Humas Marini SPd, Waka Keterampilan Reny Sriyanti SPd, dan beberapa majelis guru lainnya.
Dalam penjelasannya, Kepsek Eko Suseno lebih banyak membentangkan tentang program-program yang dilaksanakan di SLB tersebut. ‘’Sekolah ini memang muridnya paling banyak se-Riau, ada 310 siswa. Kami juga menjadi tempat belajar, diskusi dan rujukan dari SLB negeri maupun swasta yang ada di Riau dan luar provinsi. Kami bersyukur berada dalam pencapaian itu,’’ katanya.
Dia juga menjelaskan tentang ragam prestasi yang ditorehkan siswanya. ‘’Alhamdulillah, siswa kami banyak yang berprestasi baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional,’’ lanjutnya.
Sejak didirikan 1998 lalu, memang SLBN ini menerima siswa dari berbagai latar belakang, seperti tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, dan autis. Guru yang mengajar di sekolah ini juga berasal dari berbagai latar belakang dan jumlahnya ada 71 orang. ‘’Dari semua itu, kebanyakan memang berasal dari tamatan Pendidikan Luar Biasa. Sarana yang dimiliki cukup lengkap. Ruang kelas dengan kapasitas 7-10 siswa ada 75 ruangan. Memang kelas SLB tidak seperti ruangan kelas sekolah pada umumnya, agak kecil,’’ katanya lagi.
Dalam pada itu, Khaidir Akmalmas merasa gembira berada di tengah-tengah kreatifitas anak-anak SLB ini. Bahkan, pria yang akrab disapa Udo ini terlihat bercengkrama dengan banyak siswa. ‘’Kita menyadari bahwa mendidik anak-anak seperti ini memang perlu perhatian khusus. Yang penting jangan sampai ada anak-anak yang tidak bisa mendapatkan pendidikan yang memadai. Kami respek para guru di sini bisa mengembangkan pendidikan khusus ini dan banyak pula prestasi yang dicapai,’’ ujarnya.
Fithriady Syam, anggota Dewandik lainnya menerima banyak masukan seputar kendala yang dihadapi sekolah ini. ‘’Misalnya ada tujuh guru yang diangkat menjadi guru PPPK, tapi setelah lulus, mereka tidak bisa ditempatkan di sekolah ini. Tapi harus pindah ke sekolah lain. Ini akan berakibat keberlanjutan program sekolah akan terganggu. Walau ada juga guru lainnya yang masuk, tapi kan harus beradaptasi lagi. Kita akan sampaikan ini ke pihak terkait,’’ jelasnya.
Dalam empat tahun terakhir, SLBN Pembina ini memang diminati masyarakat Pekanbaru. Tahun 2021 menerima 33 siswa, 2022 sebanyak 50 siswa, 2023 sebanyak 65 siswa dan tahun 2024 batasi hingga 38 siswa saja. Hal ini erat kaitanya dengan optimasi pembelajaran. ‘’Kita ingin anak-anak ini bisa berkelanjutan dan mandiri. Beberapa orang malah kita siapkan untuk melanjutkan hingga jenjang perkuliahan. Unilak juga memberikan dukungan yang kuat terhadap hal itu. Jadi memang, tidak bisa asal saja, tapi harus hasil maksimal yang bisa kita capai. Bukan semata soal akademik, namun juga prestasi di bidang lainnya, seperti seni, kreatifitas, dan kompetisi,’’ lanjut Eko menjelaskan. (HF)