Banner Atas

Pekanbaru

Siswa SMA An-Namiroh Antusias Ikuti Sosialisasi Kesehatan Mental

Metropolis Sabtu, 19 Oktober 2024 - 13:15 WIB
Siswa SMA An-Namiroh Antusias Ikuti Sosialisasi Kesehatan Mental

PEKANBARU (DPPR) - Meningkatkan kesadaran remaja mengenai kesehatan mental dan menghentikan praktik bullying di lingkungan sekolah, Mahasiswa Universitas Hang Tuah Pekanbaru dari Program Studi Ilmu Komunikasi menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di SMA An-Namiroh Rabu (16/10/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Kepala Sekolah, Ustad Rifai, yang mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa Universitas Hang Tuah Pekanbaru yang telah meluangkan waktu untuk memberikan edukasi di SMA An-Namiroh.

Yuyun Priwahyuni, SKM, M.Kes, salah satu pengisi materi yang juga dosen di Universitas Hang Tuah Pekanbaru, menekankan bahwa usia SMA adalah masa yang rentan terhadap masalah kesehatan mental dan bullying.

Sementara pemateri lainnya, Yeyen Gumayesty, SKM, M.Kes, menjelaskan bahwa banyak siswa tidak menyadari bahwa perilaku mereka dapat menyakiti orang lain.

"Kita harus lebih peka dan memahami bahwa bullying bisa muncul dalam berbagai bentuk," tambahnya.

Masih dari pemateri, Risa Amalia, S.Ikom, M.Ikom, memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja.

Risa mengungkapkan bahwa bullying dapat berakibat serius bagi kesehatan mental korban, termasuk depresi dan kecemasan.

Selama sesi edukasi, mahasiswa memberikan informasi mengenai definisi bullying. Mereka menjelaskan bahwa bullying adalah perilaku agresif dan negatif yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara berulang, dengan tujuan menyakiti korban secara mental, fisik, atau seksual.

Dampak dari bullying tidak hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga pelaku. Fatimazuriah menjelaskan bahwa pelaku bullying seringkali mengalami kesulitan dalam konsentrasi belajar karena lebih fokus pada rencana untuk melakukan tindakan berikutnya. "Kondisi ini dapat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah," ungkap Fatimah.

Untuk membantu mengatasi masalah ini, mahasiswa mengajak siswa untuk lebih aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif di sekolah.

Menutup kegiatan edukasi, mahasiswa memberikan beberapa saran praktis untuk mengatasi bullying, antara lain dengan menunjukkan prestasi, menjalin pertemanan, dan tidak terpancing emosi saat menghadapi pelaku bullying.

"Jangan takut untuk berbagi dengan pihak yang berwenang, seperti guru atau konselor," kata Sinta.

Dengan adanya edukasi ini, diharapkan siswa bisa lebih peka terhadap isu bullying dan kesehatan mental, serta berani mengambil langkah untuk mengatasi masalah tersebut, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

"Mari kita wujudkan lingkungan sekolah yang aman, damai, dan nyaman bagi semua," tutup Sinta. (Eka/net)

EKA
Editor :Eka