KWQ Salurkan 58 Mushaf kepada Siswa SMP IT Imam Syafii 2 Pekanbaru

Komunitas KWQ Pekanbaru hibahkan mushaf Quran kepada para siswa tahfidz di SMP IT Imam Syafii 2 Pekanbaru. (Dok KWQ)
PEKANBARU (DPPR) – Komunitas Kurnia Wakaf Al-Qur’an (KWQ) Pekanbaru kembali menyalurkan mushaf Qur’an untuk para hafidz/hafidzah atau penghafal Qur’an di Provinsi Riau. Kali ini, sebanyak 58 mushaf hasil wakaf yang dihimpun dari berbagai kalangan itu dialokasikan untuk siswa tahfidz Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Imam Syafii 2 Pekanbaru.
Penyerahan dan pembagian mushaf Qur’an dengan metode tajwid dan terjemahan berwarna produksi King Salman itu dilakukan langsung oleh pimpinan KWQ A. Z. Fachri Yasin bersama tim di Mesjid Imam Syafii di kompek sekolah yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta (Arengka), Marpoyan Damai, Jumat (16/5/2025) pagi.
Siswa penerima wakaf mushaf adalah mereka yang memiliki hafalan minimal 2 juz, baik yang bersekolah dengan sistem full day maupun boarding (asrama) di SMP di bawah Yayasan Imam Asy-Syafii Cendikia Riau yang menjadikan tahfidz sebagai program unggulan. Hanya saja, ke-58 mushaf yang telah dialokasikan tidak seluruhnya bisa dibagikan, lantaran sejumlah siswa yang sudah terdata tidak datang dengan alasan sedang ujian dan sebagainya.
Acara penyerahan dan pembagian wakaf mushaf Qur’an yang digelar sederhana berlangsung cukup semarak namun khidmat. Selain kepala sekolah dan pengurus yayasan serta majelis guru, juga ada puluhan siswa di luar penerima wakaf turut hadir meramaikan ruangan mesjid sekolah yang lumayan megah. Mereka antusias dan penuh semangat mengikuti kegiatan amal kebajikan tersebut.
Tidak hanya menyalurkan dan membagikan wakaf Al-Qur’an seperti yang sudah-sudah, pimpinan KWQ A. Z. Fachri Yasin pada kesempatan itu juga memberi pencerahan dan motivasi kepada para siswa sekolah ini. Akademisi senior dan aktivis organisasi di Riau ini lebih banyak berinteraksi dan berdialog langsung dengan pelajar yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
Dengan gaya khas dan suaranya yang lantang, Fachri membangkitkan daya pikir dan semangat para siswa untuk giat belajar dan terus melanjutkan pendidikan ke jenjang paling tinggi demi meraih masa depan gemilang. Ia berharap sejak sekarang mereka sudah merancang cita-cita dan melanjutkan pendidikan sebagai bekal di masa depan.
Lantas, Fachri bertanya langsung dengan para siswa terkait cita-cita sembari menyebutkan sejumlah profesi, seperti dokter, pegawai negeri, guru, dan pengusaha, yang spontan dijawab siswa dengan saling mengangkat tangan. Begitu juga ketika ditanya siapa yang mau melanjutkan pendidikan hingga kuliah, banyak yang mau walau awalnya sempat ragu-ragu.
“Cita-cita perlu dan pendidikan itu wajib. Dengan punya cita-cita kita akan tahu dan menuntun kemana akan melangkah selanjutnya. Pendidikan menjadi sesuatu yang wajib dan bukan sunnah, karena sebagai umat muslim menuntut ilmu itu wajib. Tidak hanya ilmu agama tapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi,” terangnya.
Fachri berharap di antara siswa sekolah ini nantinya banyak yang berminat sebagai ahli ekonomi dan pengusaha yang sukses. Dengan begitu, mereka kelak bisa membantu kehidupan umat dan agama serta perekonomian bangsa yang hingga sekarang masih didominasi oleh non-muslim.
“Namun, untuk jadi pengusaha atau profesi lainnya, kalian harus tekun belajar dan melanjutkan pendidikan. Tanpa itu, mustahil mewujudkan cita-cita dan masa depan yang lebih baik,” ujar mantan Dekan Fakultas Pertanian UIR dan Unri ini.
Di samping giat belajar menimba ilmu, Fachri juga menekankan kepada siswa untuk menjadi pribadi yang menjunjung tinggi adab dan kejujuran dalam menjalani aktivitas kehidupan. “Adab yang baik dan sifat jujur itu justru lebih utama dari ilmu,” tegasnya.
Kepala SMP IT Imam Syafii 2, Irwanzi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para pewakaf (wakif) dan komunitas KWQ atas penyaluran wakaf Al-Qur’an yang sebagian dibagikan kepada anak didik di sekolah yang dipimpinnya.
“Semoga kegiatan mulia ini diridhai Allah yang mengalirkan rahmat dan pahala amal jariyah. Mari kita berikan doa terbaik kepada para wakif dan komunitas ini. Tentunya dengan perhatian dan dukungan melalui penyaluran wakaf untuk kegiatan tahfidz di sekolah ini dapat menambah semangat dan motivasi kami untuk mencetak generasi berilmu dan ahlul Qur’an,” katanya.
Sang kepsek juga berpesan kepada siswa penerima wakaf mushaf untuk memanfaatkannya sebaik mungkin. “Dibaca, dipahami, dihafal, dan dijaga dengan baik. Karena ini adalah kitab suci mulia, di samping menjadi pedoman bagi kita sebagai kaum muslim dalam menjalani kehidupan, juga akan mendatangkan rahmat dan pahala,” ujar Irwanzi sebagai kepsek sejak 4 tahun di sekolah yang kini memiliki 198 siswa dan 22 guru ini.
Menurut kepsek, sebagai lembaga formal yang bernaung di bawah Kemendikbud, maka SMP IT Imam Syafii menggunakan Kurikulum Nasional Merdeka. Sebagai ciri khas dan keunggulan pendidikan, sekolah ini juga menerapkan Kurikulum Diniyah (agama) yang secara terintegrasi termasuk ke dalam struktur mata pelajaran yang ada. Kurikulum khas ini disebut SUBA atau Sekolah Umum Berbasis Agama.
“Khusus program tahfidz kita menargetkan minimal hafalan 3 juz untuk siswa sekolah sistem full day, sedangkan siswa boarding target 4-5 juz ke atas. Untuk tahfidz yang dipusatkan di mesjid, kita merekrut guru khusus yang memiliki kualifikasi sebagai pengajar Al-Qur’an, sehingga anak didik kita bisa membaca dan memahaminya dengan kaidah yang benar,” pungkas Irwanzi.
Ketua Yayasan Imam Asy-Syafii Cendikia Riau yang diwakili Kepala Litbang Muharnes juga menyampaikan hal senada. Ia menyebut kegiatan ini mendatangkan banyak manfaat, khususnya dalam mendukung program tahfidz di sekolah guna mencetak generasi ahlul Qur’an.
Dijelaskan pula bahwa yayasan ini menyelenggarakan pendidikan yang mengacu pada model pendidikan berbasis full day school dan boarding school yang menekankan pada penguasaan bahasa Arab dan dasar-dasar ilmu syariah yang sesuai dengan nilai-nilai Ahlusunnah Wal Jama`ah, serta ilmu-ilmu umum. Kegiatan pendidikan tersebut meliputi Paud/TK, SD, SMP, dan SMA yang berada di satu komplek yang atas lahan seluas 6 ha milik yayasan.
Setelah pembagian mushaf ke masing-masing santri/santriwati tahfidz secara bergiliran, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan dari pihak sekolah kepada pimpinan KWQ dan diakhiri dengan foto bersama dan silaturahmi. (MNA/SP)