Saat Sosialisasi Empat Pilar oleh MPR-RI, Prof Junaidi Kemukakan Kunci Pembangunan dan Kesejahteraan

Saat memberikan pemaparan, Prof Junaidi menyoroti sejumlah isu fundamental yang menjadi dasar pembangunan di Riau, seperti kemiskinan, pangan, dan kesehatan, dan air bersih. (Dok MPR-RI)
PEKANBARU (DPPR) – Empat pilar yang menjadi kunci kehidupan bernegara, kembali disosialisasikan ke khalayak ramai. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), menaja Seminar Kepemimpinan dengan tema ‘’Sinergi dan Kolaborasi Membangun dan Menggagas Riau Masa Depan’’. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Grand Suka Pekanbaru, Ahad (23/3/2025).
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya Anggota DPD RI/MPR RI KH Murshid, Anggota MPR RI/DPR RI Hendri Munif MBA, Ketua Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) Drh Chaidir, Gubernur Riau, Rektor Universitas Lancang Kuning, Prof Dr Junaidi SS M Hum PhD.
Tampak hadir beberapa kepala daerah seperti Wakil Bupati Bengkalis, Dr Bagus Santoso, Wakil Bupati Rohil Jhoni Charles, Wakil Walikota Pekanbaru Makarius Anwar dan beberapa tokoh Riau lainnya.
Hendry Munief mengatakan bahwa sengaja menggagas sosialisasi ini dengan mengumpulkan para tokoh. Dimana para tokoh ini memiliki pandangan yang komprehensif sesuai dengan bidang dan organisasi masing-masing.
"Alhamdulillah respon rekan-rekan luar biasa. Pemprov Riau juga memberikan dukungan. Ini kita lakukan karena kita tidak akan mampu membangun negeri Lancang Kuning ini sendiri-sendiri. Contohnya saja anggota DPR RI dengan komisi masing-masing, bisa bersinergi memperjuangkan aspirasi masyarakat di pemerintahan pusat,’’ ujar Ketua Perhimpunan Peniaga Tanah Melayu (P2TM) ini.
Gubernur Riau yang diwakili oleh Asisten I Pemprov Riau Zulkifli Syukur saat membuka acara mengapresiasi langkah Hendry Munief mengemas sosialisasi empat pilar dengan silaturahmi tokoh Riau.
"Sangat penting acara seperti ini. Riau sebagai provinsi yang kaya memerlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengoptimalkan potensi Riau agar ke depan yang lebih baik,’’ ujarnya.
Dia menambahkan, untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif butuh kolaborasi semua stake holder yang bernafaskan Pancasila dan konstitusional. Apalagi kolaborasi ini dikemas dengan kesadaran menjaga pondasi negara.
"Jika pondasi empat pilar berbangsa tidak dipertahankan maka akan hanya jadi angan-angan belaka," kata lagi.
Saat memberikan pemaparannya, Prof Junaidi menyoroti sejumlah isu fundamental yang menjadi dasar pembangunan di Riau, seperti kemiskinan, pangan, dan kesehatan, dan air bersih.
“Sektor-sektor ini merupakan pondasi utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, Ketua Dewan Pendidikan Riau ini juga menyoroti pentingnya kualitas pendidikan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah besarnya anggaran beasiswa perguruan tinggi di Riau yang mencapai Rp90 miliar. Namun, dia mempertanyakan sejauh mana efektivitas program tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Apakah beasiswa ini benar-benar dapat mendorong keberhasilan meningkatkan kesejahteraan penerimanya/keluarganya? Dan ini perlu kajian, ataukah anggaran beasiswa lebih ditambah, atau lebih baik jika anggaran tersebut dialokasikan ke jurusan yang lebih diprioritaskan saat ini seperti IT, Digital, Vokasi, bidang lain yang lebih mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah?” ujar Prof Junaidi sambil memberi contoh dimaksud. (MNA)