Banner Atas

Pekanbaru

Gubri Sampaikan Program Prioritas Pendidikan pada Dewan Pendidikan Riau

Daerah Rabu, 12 Maret 2025 - 12:11 WIB
Gubri Sampaikan Program Prioritas Pendidikan pada Dewan Pendidikan Riau

Silaturahmi Dewan Pendidkan Riau dengan Gubri H Abdul Wahid membahas persoalan aktual dan program prioritas pendidikan, sementara Dewandik Riau juga menyampaikan seputar tugas pokok dan fungsi. (Foto FA Syam)

PEKANBARU (DPPR) – Silaturahmi Gubernur Riau H Abdul Wahid MSi dengan Dewan Pendidikan (Dewandik) Provinsi Riau mengungkap fakta baru. Gubri langsung mengemukakan program prioritas di bidang pendidikan yang ingin dicapainya. Tidak itu saja, dia juga menyampaikan beberapa info aktual yang kini dihadapi oleh Pemprov Riau. Secara terbuka, dia bentangkan juga tentang defisit APBD Riau, hingga masalah-masalah pendidikan Riau yang disampaikan masyarakat langsung kepadanya.

Pertemuan ini berlangsung dikediaman Gubri pasca dirinya usai melakukan Safari ramadan di Masjid Raya Pekanbaru, Selasa (11/3/2025). Berbagai masukan juga disampaikan Dewandik Riau seputar tugas pokok dan fungsi. Tampak hadir Ketua Dewandik Riau Prof Dr Junaidi SS Mhum PhD dan beberapa anggota lainnya seperti H Martius Busti SH MH, H Khaidir Akmalmas SH, Dr Masyhuri MPsi, Drs H Syahruddin MSi, Fauzan MSi, Syafrudin SH MH, Aiden Yusti SPd Msi, dan H Fithriady Syam SSi.

‘’Saya baru bertugas sekitar 10 hari, saya mengucapkan terima kasih bisa bertemu langsung Dewan Pendidikan Riau, sehingga bisa saling bertukar pikiran. Saya memang memiliki beberapa program dan agenda di bidang pendidikan, bahkan itu menjadi prioritas utama selaku Gubenur Riau,’’ ujar Gubri saat memulai perbincangan.

Lebih sfesifik, dia menguraikan beberapa hal-hal pokok seperti Pendidikan Riau yang terjangkau oleh masyarakat luas. ‘’Saya ingin pendidikan ini murah bahkan gratis. Tidak ada lagi pungutan yang memberatkan orangtua. Dana BOS daerah dari Pemprov Rau harus tepat guna. Saya lihat ini yang jadi masalah pokok saat ini. Angka putus sekolah harus dicarikan solusinya, jika soal baju seragam yang memberatkan, mulai tahun ini kita akan bantu. Intinya jangan ada lagi, pendidikan ini berbiaya tinggi, sehingga banyak anak kita tidak bersekolah,’’ urainya.

Gayung bersambut, Ketua Dewandik Riau Prof Junaidi, juga menyampaikan hal-hal yang menjadi tupoksi dewan pendidikan. Bahkan, dia mengatakan Dewandik Riau akan mendukung penuh upaya-upaya yang diinginkan gubri tersebut. ‘’Soal ini pak gubernur, kami juga telah lama menyampaikan supaya jangan ada berbagai pungutan di sekolah negeri. Mulai dari seragam sekolah, LKS, dan biaya-biaya kegiatan lainnya yang justru memberatkan orangtua. Kita sudah sampaikan ini kepada kepala sekolah dan komite-komite sekolah,’’ ujarnya.

Selain itu, dia juga menambahkan adanya perilaku-perilaku di satuan pendidikan mulai dari sebahagian kepala sekolah hingga komite sekolah yang cenderung melakukan praktik ini setiap tahunnya. ‘’Contohnya setiap PPDB selalu timbul masalah-masalah. Setelah itu muncul lagi penetapan seragam sekolah yang cukup mahal. Ditambah lagi, pemanfaatan Dana BOS daerah sering jadi persoalan dalam penggunaanya. Kami sudah ingatkan,’’ jelasnya merinci.

Soal itu, ternyata Gubri Abdul Wahid bertekad untuk menuntaskannya. Jika SDM di Dinas Pendidikan Riau atau Kepala Sekolah yang dikira rasa kurang cocok, akan segera diganti. ‘’Mengurus kualitas pendidikan ini kan harus fokus. Orang-orang di dinas pendidkan atau kepala sekolah harus punya visi untuk meningkatkan mutu. Kalau tidak, ya kita ganti saja,’’ ujarnya.

Dalam pertemuan itu, gubri juga menyampaikan keinginannya tentang adanya kurikulum sekolah yang harus menjadi perpaduan antara kebutuhan dunia usaha dan sistem pendidikan Riau yang kini dijalankan. ‘’Misalnya, siswa kelas tiga di sekolah menengah atas atau SMK, harus sudah berorientasi kerja. Mereka sudah dapat ilmu tentang dunia usaha, UMKM dan harus sudah mengerti mengelola bisnis. Kualitas itu yang mau saya tuju. Ini memang memerlukan orang-orang di Dinas pendidikan yang paham juga. Saya lihat sekarang ini banyak orientasi lain-lain dan bukan soal peningkatan mutu SDM ini,’’ lanjutnya.  

Silaturahmi ini memang membahas banyak aspek dalam pendidikan di Riau. Termasuk Gubri Abdul Wahid menyampaikan adanya anggaran yang tunda bayar ratusan miliar dan kekurangan atau defisit APBD Riau hingga capai Rp2,2 triliun. ‘’APBD Riau jebol. Ini tahun yang sulit. Saya harus hadapi dan bereskan ini, semampu saya, semoga tahun-tahun mendatang kita bisa sehat kembali. Tunda bayar, defisit atau hutang jadi hal bisa dalam APBD, tapi yang terjadi sekarang sangat luar biasa,’’ sebutnya.

Gubri menyampaikan terima kasih atas upaya-upaya yang dilakukan oleh Dewandik Riau, bahkan dirinya bertanya bagaimana kondisi kantor Dewandik dan sekretariat tempat kerja selama ini. ‘’ ’Input-input bisa disampaikan secara langsung kepada saya atau Dinas Pendidikan. Mohon dukungan dewan pendidikan, Saya menganggap dewan pendidikan menjadi mitra penting dalam memajukan pendidikan Riau. Saya perlu masukan dan saran guna peningkatan kualitas pendidkan. Apalagi saat ini kondisi keuangan Riau sangat sulit dan berat. Saya hampir setiap hari rapat dengan dinas-dinas terkait, mencarikan solusinya. Bisa-bisa kita tidak bisa membangun, uangnya sedikit,’’ ungkapnya lagi. (FSY)

FA Syam
Editor :MNA