Jelang Hari Disabilitas Internasional, Dewandik Riau Kunjungi SLB Cendana Duri
BENGKALIS (DPPR) – Guna melihat dari dekat tentang perkembangan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Riau, Dewan Pendidikan (Dewandik) Provinsi Riau terus melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap satuan pendidikan. Sekolah yang dikunjungi kali ini adalah SLB Cendana Duri, Bengkalis (28/10/2024).
Kunjungan ini dilakukan oleh Sekretaris Dewandik Riau Drs H Syamsuardi MPd dan diterima langsung oleh Kepsek Nurfitri Elyondri Mpd. dan beberapa guru di sekolah tersebut. Bahkan, respon guru-guru tersebut sangat antusias.
‘’Kami berterima kasih atas kunjungan Dewan Pendidikan Riau ini. Kami merasa diperhatikan. Kami berharap SLB swasta juga mendapatkan pemerintahan Provinsi Riau. Jadi memberlakukan sekolah swasta sama dengan sekolah negeri, terutama dalam meningkatkan kompetensi SDM,’’ katanya
Dalam pada itu, anggota Dewandik Riau Syamsuardi menyebut saat ini Dewandik Riau memang sangat konsen dengan persoalan di satuan pendidikan. Mudah-mudahan berbagai rekomendasi akan bisa disampaikan ke pemerintah guna peningatan mutu pendidikan di Riau.
‘’Ini dalam upaya kita melihat dari dekat berbagi persoalan di dunia pendidikan. Kita akui memang masih banyak optimalisasi yang harus kita lakukan. Dewandik Riau juga memberikan perhatian pada SLB, baik negeri maupun swasta,’’ jelasnya.
Dipertemuan itu, pihak sekolah menyampaikan tentang perkembangan dan ragam prestasi. Bahkan, siswa di sekolah ini terlihat sedang latihan dalam rangka persiapan untuk penampilan memperingati Hari Disabiltas Internasional 2024 yang akan digelar di Mal Mandau City.
Dalam peringatan nantinya, pihak penyelenggara akan mengundang siswa SLB lainya negeri dan swasta seperti daerah Mandau, Batin Solapan dan Pinggir-Duri. Diproyeksikan juga akan dihadiri Bupati Bengkalis, pimpinan OPD, serta pimpinan tingkat kecamatan. Rencananya, Dewandik Riau juga akan menghadiri helat tersebut.
Menurut data, SLB Cendana ini memiliki tenaga pendidik dan tenaga pendidikan berjumlah 15 orang dan guru khusus dari Pendidikan Luar Biasa (PLB) sebanyak 10 orang dan 3 orang lagi guru mata pelajaran seni, olahraga, dan agama Islam. Sementara itu, peserta didiknya berjumlah 70 orang, masing-masing SD 30 orang dan selebihnya 30 orang SMP dan SMA.
Lebih jauh, Syamsuardi berharap sekolah ini bisa menjaga siswa atau tenaga pendidikan dari kegiatan kekerasan, bullying dan perilaku yang menyimpang lainnya. (FS)